Tim Dosen Sekolah Vokasi UNS menyelenggarakan Program Inovasi Kreatif Mitra Vokasi (INOVOKASI) 2024 yang bertempat di Desa Sambi, Sambirejo, Sragen. Program INOVOKASI ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mendorong dan meningkatkan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) kriteria nomor (11) Membangun Kota dan Pemukiman Inklusif, Aman, Tahan lama, dan Berkelanjutan.ÃÂ
Kegiatan ini dihadiri oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sejahtera; Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Sambi; Ari Prasetyo, S.T., M.T., selaku Ketua Tim INOVOKASI; Dr. Hammar Ilham Akbar, S.Pd., M.T., Desy Setyaningrum, S.P., M.P., Ganjar Pambudi, S.T., M.T. dan Wahyu Subagyo Saputro, S.Pt. M.Sc. selaku Anggota Tim INOVOKASI; Mahasiswa MBKM dari Prodi Peternakan, Pertanian, dan Teknik Mesin Sekolah Vokasi UNS
Ari Prasetyo, S.T., M.T., Ketua Tim INOVOKASI UNS menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan konsep pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan di tengah masyarakat. "Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa limbah bukanlah akhir dari proses produksi, melainkan awal dari siklus baru yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan perekonomian".
Program INOVOKASI dilatarbelakangi oleh potensi warga Desa Sambi yang mayoritas beternak dan sekaligus petani, sehingga program terbagi menjadi beberapa kegiatan anataralain sosialisasi program, penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik, dan penyuluhan tentang produktivitas padi, jagung dan kedelai. Melalui program ini, Tim UNS juga mengenalkan inovasi dalam pembuatan pupuk organik dengan bahan baku kotoran ternak melalui proses pengomposan dan penggunaan pupuk organik secara tepat yaitu tepat dosis, cara, dan waktu untuk memaksimalkan manfaatnya.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dengan biaya produksi yang lebih rendah dan menjadikan unit bisnis yang sangat potensial untuk Mitra Desa Sambi, Sambirejo, Sragen sekaligus menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.