Sekolah Vokasi UNS Gandeng Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk Kementerian Pertanian RI: Kembangkan Artificial Intelligence Rabuk Apps

Dalam rangka Penelitian Terapan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Berdikari, Tim Kerja Program Katalisator Kemitraan Berdikari dengan Skema Emas Sekolah Vokasi UNS beserta Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) kembangkan Artificial Intelligence Rabuk Apps, sebuah aplikasi cerdas yang dirancang untuk membantu petani dalam merekomendasikan dosis dan jenis pupuk yang presisi berdasarkan analisis unsur hara tanah serta anomali iklim. Kegiatan terlaksana sejak November 2024 hingga November 2025, dan terkhusus kegiatan pengembangan Artificial Intelligence Rabuk Apps ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025 bertempat di CV Agronusa, Srumbung, Magelang. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus guna memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs) Kriteria Nomor (2) Tanpa Kelaparan dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dr. Adha Fatmah Siregar, M.Si., M.Sc., Analis Standardisasi Ahli Muda Balai Perakitan dan Pengujian Tanah dan Pupuk, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), Kementan RI; Tia Rostaman, M.Si., Analis Prasarana dan Sarana Pertanian Ahli Pertama Balai Perakitan dan Pengujian Tanah dan Pupuk, BRMP, Kementan RI; Susyanto Penyuluh Pertanian Lapang Dinas Pertanian Kab. Magelang; serta Tim Riset Berdikari Skema Emas Sekolah Vokasi UNS Margono (Direktur CV Agronusa).

Kegiatan dimulai dengan mendesain UI/UX AI Rabuk Apps yang kemudian dilanjutkan dengan pengembangan model AI pemupukan presisi berdasarkan unsur hara tanah. Terakhir, dilaksanakan validasi model AI beserta sensor unsur hara tanah dengan Kementan RI guna mendeteksi dan mengukur kadar unsur hara di dalam tanah.
Kegiatan ini dilaksanakan guna mendekatkan hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata petani dan industri lokal. Diharapkan, kegiatan ini mampu meningkatkan kembali semangat petani salak di Magelang dalam budidaya salak, sehingga memperoleh kualitas hasil panen buah salak yang lebih baik dengan rekomendasi pemupukan presisi dan meningkatkan kualitas daya saing komoditas salak khas Srumbung Magelang di pasar internasional.

Bagikan:

Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp

Berita Terkait

Berita Terbaru