Memperingati Tokoh Sejarah Tiongkok, Pusat Bahasa Mandarin UNS Gelar Festival Perahu Naga 2025

Pusat Bahasa Mandarin (PBM) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Festival Perahu Naga pada 11 juni 2025 di China Center, Gedung Perpustakaan Lt 4 UNS. Acara ini digelar dalam rangka memperingati patriotisme Qu Yuan, seorang penyair dan menteri dari Negara Chu, serta sebagai bukti bahwa kegiatan ini merupakan sebuah akulturasi antara budaya Tiongkok dan Indonesia yang akan terus dilakukan. sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor (4) Pendidikan Berkualitas. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Ir. Dody Ariawan, M.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni; Prof. Irwan Trinugroho., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, Internasionalisasi, dan Informasi yang diwakili oleh Ibrahim Fatma Wijaya, Ph.D., Direktur Direktorat Perencanaan Kerja sama Internasionalisasi dan Reputasi; Para Direktur UNS (Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Direktur Direktorat Alumni dan  Kewirausahaan Mahasiswa, Direktur Direktorat Akademik). Serta turut dihadiri oleh Prof. Dr. Warto, M.Hum., Dekan FIB; Dr. Deny Tri Ardianto, S.sn., Dipl.Art., Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., dan Dr. Fan Jie Kepala dan Direktur Pusat Bahasa Mandarin/Confucius Institute pihak Ind dan Tiongkok; Rino Ardhian Nugroho, S.Sos., M.T.I., Ph.D., Kepala Layanan Internasional; Riah Wiratningsih, S.S., M.Si., Kepala UPT Perpustakaan; Dr. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si., Kaprodi S1 BMKT; dan Clarosa Amanda Hasel, B.Ed., Kaprodi Sarjana Terapan Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional beserta perwakilan mahasiswa.

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Kepala Pusat Bahasa Mandarin menyampaikan sambutannya terkait latar belakang diselenggarakannya acara Festival Perahu Naga. Beliau mengatakan bahwa acara tersebut diselenggarakan guna memperingati pengorbanan Qu Yuan. “Seorang Menteri di Negara Chu yang menentang adanya korupsi. Namun karena tidak berhasil, beliau memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Miluo sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan tersebut. Saat itu masyarakat yang mencintai Qu Yuan berusaha mencegah jasadnya dimakan ikan dengan melemparkan bacang (beras ketan yang di isi dengan berbagai bahan, dan dibungkus dengan daun) ke sungai agar ikan lebih memilih memakan bacang tersebut. Meski demikian, jasad Qu Yuan tidak pernah  ditemukan. Hingga kini, dalam setiap perayaan Festival Perahu Naga, sajian bacang selalu menjadi bagian penting dari tradisi. Ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus warisan budaya yang terus dijaga dari generasi ke generasi,” tambahnya.

Ibrahim Fatwa Wijaya, Ph.D., Direktur Direktorat Perencanaan Kerja Sama Internasionalisasi dan Reputasi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi terhadap Pusat Bahasa Mandarin dan semua pihak yang telah berkontribusi hingga acara terselenggara dengan baik. Beliau menyebut acara ini bukan hanya sebuah festival, namun lebih dari itu karena terdapat berbagai macam kegiatan seni kreasi dari Tiongkok sebagai simbol penghormatan kepada menteri. 

Acara inti diisi dengan kegiatan kreasi seni Tiongkok yang diikuti oleh tamu undangan dan Mahasiswa S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok. Seperti, Zhongguo Jie yaitu (kerajinan tali simpul), Jianzhi (seni memotong kertas menjadi berbagai bentuk motif), serta membuat xiang bao yaitu kantung aromaterapi khas tiongkok yang dirangkai dari kain perca, yang pastinya masing masing kegiatan tersebut memiliki suatu filosofi.

Dengan diselenggarakan acara ini diharapkan seluruh mahasiswa UNS dapat mengenal akulturasi budaya dan tradisi dari masyarakat Indonesia dan Tiongkok, serta dapat menjalin hubungan yang erat dan kerja sama baik antara Indonesia dan Tiongkok.

Bagikan:

Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp

Berita Terkait